Senin, 16 Juni 2014

Prinsip-Prinsip Dan Unsur Pengelolan Kelas


A.    Pengertian
Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegangan pada prinsip - prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus kebingunan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tjuan yang jelas pada setiap kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang berprinsip pasti akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi prinsip:
1)      Menurut kamus bahasa indonesia, prinsip adalah asas kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak, dan sebagainya.
2)      Menurut toto asmara, prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau dengan kata lain, prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri
3)      Menurut ahmad jauhar tauhid, prinsip adalah pandangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan sekian lama
Jadi,yang dimaksud dengan prinsip-prinsip pengelolaan kelas di sini adalah hal-hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan guru di dalam mengelola, agar menjadi terarah dan efisien.
B.     Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan, yaitu :
1.      Hangat dan antusias
Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan atusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2.      Tantangan
Penggunaan kata-kata tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Tambahan lagi akan dapat menarik perhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah belajar mereka.
3.      Bervariasi
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Kevariasian dalam penggunaan apa yang disebutkan di atas merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4.      Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik, serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan anak didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
5.      Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif, dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
6.      Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif adalah sebagai berikut :
·         Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan.
·         Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan bekerjasama.
·         Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan kondisi belajar atau kerja.
·         Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbingan, ketegangan dan perasaan tertekan.
·         Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa.

Thomas Gardon mengatakan bahwa hubungan guru dan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat atau prinsip-pinsip sebagai berikut :
a.       Keterbukaan, sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lain.
b.      Tanggap bilamana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain.
c.       Saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
d.      Kebebasan, yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan berkembang mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya dan kepribadiannya.
e.       Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak terpenuhi.
Prinsip-prinsip di atas memberikan hubungan positif interaksi edukatif antara guru dan siswa.



Daftar Pustaka
·         Bahri Djamarah, Saiful, Stategi Belajar Mengajar, 2010, Jakarta : Rineka Cipta
            www.sekolahdasar.net


Tidak ada komentar:

Posting Komentar