A.
Pengertian
Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas.
Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegangan pada prinsip - prinsip yang telah
disusun dalam menjalani hidup tanpa harus kebingunan arah karena prinsip bisa
memberikan arah dan tjuan yang jelas pada setiap kehidupan kita. Seorang leader
atau pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang berprinsip. Karena seorang
pemimpin yang berprinsip pasti akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai
pemimpin.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi prinsip:
1) Menurut kamus bahasa indonesia, prinsip adalah asas kebenaran yang jadi
pokok dasar orang berfikir, bertindak, dan sebagainya.
2) Menurut toto asmara, prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi
martabat diri atau dengan kata lain, prinsip adalah bagian paling hakiki dari
harga diri
3) Menurut ahmad jauhar tauhid, prinsip adalah pandangan yang menjadi panduan
bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan sekian lama
Jadi,yang dimaksud dengan prinsip-prinsip pengelolaan kelas di sini adalah
hal-hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan guru di dalam mengelola,
agar menjadi terarah dan efisien.
B. Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas,
prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan, yaitu :
1. Hangat dan antusias
Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang
hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan atusias pada tugasnya
atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan
kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata tindakan, cara kerja atau
bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar
sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Tambahan lagi akan dapat menarik perhatian anak
didik dan dapat mengendalikan gairah belajar mereka.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola
interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan,
meningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai
dengan kebutuhan. Kevariasian dalam penggunaan apa yang disebutkan di atas
merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik, serta
menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya
gangguan seperti keributan anak didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan
tugas dan sebagainya.
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada
hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada
hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang
dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif dari pada
mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan
pemberian penguatan yang positif, dan kesadaran guru untuk menghindari
kesalahan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
6. Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan
disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong anak didik
untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi
teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi guru
harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam
segala hal
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah untuk
membuat iklim kelas yang sehat dan efektif adalah sebagai berikut :
·
Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak
belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan.
·
Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk
mengembangkan kesatuan dan bekerjasama.
·
Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan
kondisi belajar atau kerja.
·
Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam
menyelesaikan kebimbingan, ketegangan dan perasaan tertekan.
·
Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan
yang kuat antar siswa.
Thomas Gardon
mengatakan bahwa hubungan guru dan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu
memiliki sifat-sifat atau prinsip-pinsip sebagai berikut :
a. Keterbukaan, sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan
membuka diri satu sama lain.
b. Tanggap bilamana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain.
c. Saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
d. Kebebasan, yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan berkembang
mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya dan kepribadiannya.
e. Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang
tidak terpenuhi.
Prinsip-prinsip di atas memberikan hubungan positif interaksi edukatif
antara guru dan siswa.
Daftar Pustaka
·
Bahri Djamarah, Saiful,
Stategi Belajar Mengajar, 2010, Jakarta : Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar