Senin, 16 Juni 2014

PENATAAN FORMASI TEMPAT DUDUK SISWA


a.       Pengertian penataan format duduk siswa
Penataan tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas. Karena pengelolaan kelas yang efektif akan menentukan hasil pembelajaran yang dicapai. Dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga menyenangkan bagi siswa.
Pembelajaran yang efektif dapat bermula dari iklim kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, untuk itu perlu diperhatikan pengaturan/ penataan ruang kelas dan isinya, selama proses pembelajaran. Lingkunagan kelas perlu ditata dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif antara siswa dengan guru, dan antar siswa.
b.      Jenis-jenis penataan format duduk siswa
Silberman menunjukkan penataan tempat duduk siswa yang dapat dipilih dalam proses pembelajaran adalah: model huruf U, corak tim, meja konferensi, lingkaran, susunan chevron, auditorium, model tradisional.
1)      Huruf U
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLkNqooF7qPOf8IJmbScDeuDec73Yt-G9ezxKLdU3mskZfRt4mBumc5q6nFv35xAT37uxguQYQiQKn9SZMquv5aVSb1zEYr2xZOmxCnxpjdZ9R1ZUiWvjaH8PmosPSm2r1EvRO6bLQ7S7E/s1600/a.JPG

Formasi kelas bentuk huruf U sangat menarik dan mampu mengaktifkan para siswa, sehingga mampu membuat mereka antusias untuk mengikuti pelajaran. Dalam hal ini guru adalah orang yang paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung berinteraksi secara langsung, sehingga akan mendapatkan respon dari pendidik secara langsung.

2)      Corak Tim
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTMk_pwghUZR5o5mU-5WlnmRlawOPqzpnM652lWu_qwSodJwuyhywO4zRYo61AzySAEr6j7QTVGEdWTX06SCslsu1tmDBxo2B7oIOVDClPxdIs83h12gC_pTi86yE5HJEJKeQ-DiRo7MBu/s1600/b.JPG

Pada model ini, meja-meja dikelompokkan setengah lingkaran atau oblong di ruang tengah kelas agar memungkinkan guru melakukan interaksi dengan setiap tim (kelompok siswa). Guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja-meja guna menciptakan suasana yang akrab. Siswa juga dapat memutar kursi melingkar menghadap ke depan ruang kelas untuk melihat guru atau papan tulis. 

3)      Meja Koferensi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgyk5oTdxop-mJqPVlKQy1_zmMPQzjh-Q6PV-izZpFT8oWOhudQd75Gkmr_vK_XyL17qTm1jRUHHbixqCVLLzX2bTuxS1U2fzlUcffBpw_WofJx7rt4nMsU_lTFfT7AzY77QBN9yPkBckJ/s1600/c.JPG
Formasi konferensi sangat bagus digunakan dalam metode debat saat membahas suatu permasalahan yang dilontarkan oleh pendidik, kemudian membiarkan para siswa secara bebas mengemukakan berbagai pendapat mereka. Denagn begitu akan didapatkan sebuah kesimpulan atau bahkan dapat memunculkan permasalahan baru yang bisa dibahas lagi pada pertemuan berikutnya.

4)      Lingkaran
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbDLrzWXke1RTBVFEe_uxFqooElvhM5eq-R418VuRsLcOj44d4EwH67ik-75Qw0DeNhLfcwsOeuSahOOSaPu-K_TbnY33x2ROIDkkXwvyfaXsZWqOP9CpjLU6WH5DVdW0NDZRj-KtAukOI/s1600/d.JPG

Dalam model ini, tempat duduk siswa disusun dalam bentuk lingkaran sehingga mereka dapat berinteraksi berhadap-hadapan secara langsung. Model lingkaran seperti ini cocok untuk diskusi kelompok penuh.

5)      Susunan Chevron
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHg9emrbj_-ct7e9k6IMOqatHLvHbSO_YouAewzCvrGF_jn4Gt169s2olas1s46kzYfvfIfy7fhLBr_XY_xaVpdUFqdzYG7hzUWnzJm-EzAAJRiM26WVNElyBlCqlpi40X1VcD8CaTCwgz/s1600/e.JPG

Bentuk cevron mungkin bisa sangat membantu dalam usaha mengurangi jarak di antarsiswa maupun antar siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu aktif dalam pembelajaran di kelas. Formasi ini memberikan sudut pandang baru bagi siswa, sehingga mereka mampu menjalani proses belajar-mengajar dengan antusias, menyenangkan, dan terfokus.

6)      Auditorium
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAMVS36uwYx6tVJNMLQdde1QyXgEs-QpKTsXMF28TvBYioupCQKYrKho81M9LLtDodcUfGs0fnBxb_VvdW6WZ7EAUnFveb2yK4-SrxvKgJ8SL8FXx8mw55HKnFb7SQ4sEdOZIw2d-rAGVR/s1600/f.JPG

Formasi auditorium merupakan tawaran alternative dalam menyusun ruang kelas. Meskipun bentuk auditorium menyediakan lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif, namun hal ini dapat dicoba untuk mengurangi kebosanan siswa yang terbiasa dalam penataan ruang secara konvensional (tradisional). Jika tempat duduk sebuah kelas dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, maka guru dapat membuat bentuk pembelajran ala auditorium untuk membentuk hubungan yang lebih erat, sehingga memudahkan siswa melihat guru.

7)      Tradisional
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDgWR2DQOIYOkwInFZfbbHA5xmFgcjnJRJLdOTlcrZgEpUp6c4o4l6UQRD95ErI8GimFlu9KGEEwBCS5D9M_j7kLoTtasGVXvZJL25gXoB41oGKSZJl9npA87ltzwuPM_EB7-QT5tCE4eF/s1600/g.JPG

Formasi Tradisional adalah formasi yang biasa kita temui dalam kelas-kelas tradisional yang memungkinkan para siswa duduk berpasangan dalam satu meja dengan dua kursi. Namun, model ini sangat memiliki keterbatasan yaitu pandangan teman yang berada di kelas terutama di belakang sering terganggu. Mobilitas siswa juga tidak bisa leluasa

c.       Kekurangan dan kelebihan
1)      Huruf U
Kelebihan : guru dapat menjangkau seluruh peserta didik sehingga pembelajaran dapat maksimal.
Kekurangan : kondisi ini digunakan untuk kelas yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak.

2)       Corak Tim
Kelebihan : memungkinkan guru melakukan interaksi dengan setiap tim (kelompok siswa). Siswa juga dapat mendiskusikan masalah belajarnya dengan siswa satu kelompoknya dan dapat memaksimalkan kegiatan belajarnya dengan baik.
Kekurangan : Kondisi kelas biasanya ramai dan materi yang disampaikan tidak dapat disampaikan secara maksimal dalam kondisi kelas yang demikian

3)      Meja Konferensi
Kelebihan : menjadikan mudah permasalahan yang dianggap berat/ sulit karena didiskusikan secara bersama.
Kekurangan : Dapat mengurangi peran penting siswa.

4)      Lingkaran
Kelebihan : sistem ini dapat menyelesaikan permasalahan kelompok secara bersama dengan peserta didik yang jumlahnya banyak, dapat menjadikan mudah permasalahan yang dianggap berat/ sulit.
Kekurangan : pembelajaran kurang efektif dalam penerimaan dan pemberian tugas, karena siswa umumnya lebih suka bermain.

5)      Susunan Chevron
Kelebihan : mengurangi jarak di antarsiswa maupun antar siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu aktif dalam pembelajaran

6)      Auditorium
Kelebihan : mengurangi kebosanan siswa yang terbiasa dalam penataan ruang secara konvensional (tradisional)
Kekurangan : lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif
7)      Tradisional
Kelebihan : siswa mampu di jangkau oleh pandangan guru, kelas tampak lebih teratur dam rapi, dan guru dapat mengawasi dari depan.
Kekurangan : guru biasanya kurang memperhatikan siswa yang ada di belakang. Siawa yang tempat duduknya dibelakang tidak dapat menerima pelajaran secara maksimal.




Daftar Pustaka
·         Azhar, Imam, M.Pd., 2013, Pengelolaan Kelas; Dari Teori Ke Praktek, Yogyakarta: Penerbit Insyira
·         Udhiexz,2008,PengelolaanKelas,[online], (http://udhiexz.wordpress.com/2008/05/27/pengelolaan-kelas/,diaksestanggal07April 2014)




1 komentar:

  1. Casinos near casino | GooyGFC
    casino near casino, you can choose from a 블루벳먹튀 range of 돈포차 Casino games and slot machines. Casinos Near 1 bet Me: There is also 시스템 배팅 a casino 강남바카라 near you in

    BalasHapus