A.
The Power Of Two
1.
Pengertian
The Power Of Two
Menurut
Muqowin , strategi belajar kekuatan berdua (the power of two)
adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong
munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik
daripada satu.
Strategi
belajar kekuatan berdua (the power of two)
termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil
dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran
oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai
kompentensi dasar.
2.
Langkah-langkah The Power Of
Two
Penerapan
strategi belajar “Kekuatan Berdua” [the power of two],
denganlangkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dosen, sebagai berikut:
a. Langkah
pertama, membuat problem. Dalam proses belajar, dosen memberikan satu atau
lebih pertanyaan kepada peserta didik yang membutuhkan refleksi.
b. Langkah
kedua, dosen meminta peserta untuk nerenung dan menjawab pertanyaan
sendiri-sendiri.
c. Langkah
ketiga, dosen membagi perserta berpasang-pasangan. Dalam proses belajar setelah
semua peserta didik melengkapi jawabannya, bentuklah ke dalam pasangan dan
mintalah mereka untuk berbagai [sharing] jawaban dengan yang lain.
d. Langkah
keempat, dosen meminta pasangan untuk berdiskusi mencari jawaban baru. Dalam
proses belajar, dosen meminta mahasiswa untuk membuat jawaban baru untuk
masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.
e. Langkah
kelima, dosen meminta peserta untuk mendiskusikan hasil sharingnya. Dalam
proses belajar, ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, bandingkan
jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.
B.
Point Counter Point
1.
Pengertian Point Counter
Point
Model Point
CounterPoint (PCP) merupakan model pembelajaran dengan teknik hebat untuk
merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai
isu yang kompleks. Format PCP ,mirip dengan sebuah perdebatan namun tidak
terlalu formal dan berjalan lebih cepat.
Menurut
Suprijono juga menyebutkan bahwa model pembelajaran Point CounterPoint
merupakan metode yang dipergunakan untuk mendorong peserta didik berpikir dalam
berbagai perspektif. Oleh karena itu yang harus diperhatikan lebih lanjut yaitu
mengenai materi pelajaran. Suatu cara dalam proses pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, gagasan) dari
persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan
aturan-aturan yang ada.
2.
Langkah-langkah
Point Counter Point
Adapun
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini yaitu:
a. Pilihlah sebuah masalah yang mempunyai dua perspektif (sudut
pandang) atau lebih,
b. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok menurut jumlah perspektif
yang telah ditetapkan dan mintalah tiap kelompok mengungkapkan dan
mendiskusikan alasan-alasan yang melandasi sudut pandang masing-masing tim.
Doronglah mereka bekerja dengan partner tempat duduk atau kelompok-kelompok
inti yang kecil,
c. Tiap-tiap kelompok menuliskan argument mereka terhadap isu yang
sedang didiskusikan bersama kelompok masing-masing,
d. Gabungkan kembali seluruh kelas tetapi mintalah para anggota dari
tiap kelompok untuk duduk bersama dengan jarak antara sub-sub kelompok,
e. Jelaskan bahwa peserta didik bisa memulai perdebatan. Setelah itu
peserta didik mempunyai kesempatan menyampaikan sebuah argument yang sesuai
dengan posisi yang telah ditentukan. Teruskan diskusi tersebut dengan bergerak
cepat maju mundur di antara kelompok,
f.
Simpulkan
kegiatan tersebut dengan membandingkan isu-isu yang selama ini berkembang.
Berikan reaksi dan diskusi lanjutan.
g. Di penghujung waktu pelajaran buatlah evaluasi sehingga peserta
didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi-argumentasi
yang telah mereka munculkan.
3.
Kelebihan Point Counter
Point
Model Point
CounterPoint memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu
a. Siswa akan semakin terampil berbicara dan mengeluarkan pendapatnya
terhadap isu yang dibicarakan. Selain itu siswa juga semakin terampil dalam
menyanggah pendapat temannya dengan menggunakan alasan-alasan yang cukup
relevan.
b. Segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang
mendebat /menyanggah sama-sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat
mengenai suatu masalah. Siswa akan saling mengasah pikiran masing-masing untuk
memperkuat alasan meraka dalam mempertahankan argumentasinya.
c. Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok,
asal terpimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang
dikehendaki bersama. Hal ini disebabkan seringkali terjadi pergeseran terhadap
pokok permasalahan yang sedang dibicarakan dalam setiap berdebat ataupun berdiskusi.
d. Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua
sisi masalah; kemudian di teliti fakta mana yang benar / valid dan bisa di
pertanggung jawabkan. Siswa tidak hanya melihat sebuah fakta dari satu sisi
saja melainkan sisi lain sehingga argumen mereka dapat dipertanggungjawabkan.
e. Terjadi pembicaraan aktif maka akan membangkitkan daya tarik untuk
turut berbicara; turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat.
C.
Cart Sort
1.
Pengertian
Cart Sort
Pembelajaran
aktif model Card Short
merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam
pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang
materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks
yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan
hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya. Di sini pendidik
lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu
dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Card Short (sortir kartu) strategi ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan
sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah diberikan
sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi
ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Card Sort
(mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud
mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi
materi yang dibahas dalam pembelajaran.
Metode Card Short, dengan menggunakan media kartu dalam
praktek pembelajaran, akan membantu siswa dalam memahami pelajaran dan
menumbuhkan motivasi mereka dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan metode Card Short, guru hanya berperan sebagai
fasilitator, yang memfasilitasi siswanya dalam pembelajaran, sementara siswa
belajar secara aktif dengan fasilitas dan arahan dari guru. Card Sort yaitu motivasi dari guru; bagi kartu
kosong secara acak; guru mencari kata kunci di papan; siswa mencari kata
sejenis (satu tema) dengan temannya; diskusi kelompok berdasarkan temanya;
menyusun kartu di papan dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya.
2. Tujuan
Metode Card Sort
Tujuan
dari strategi dan metode belajar menggunakan Card Short ini adalah untuk
mengungkapkan daya ingat terhadap materi
pelajaran yang telah dipelajari siswa
Tujuan
dari strategi dan metode belajar menggunakan “memilah dan memilih kartu ”Card Short” ini adalah untuk mengungkapkan daya
ingat atau recall terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.
Sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah
diberikan.
3. Langkah-langkah
Card Sort
Adapun
langkah-langkah aplikasi Melvin L Siberman yaitu:
a. Masing-masing
siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat
berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi
aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan
lain-lain. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.
b. Guru
menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta
berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki
kesamaan definisi atau kategori.
c. Agar
situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan
kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
d. Guru
dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.
Langkah-langkah aplikasi metode Card Short menurut Yasin Fatah yaitu:
a.
Bagikan kertas yang
bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak.
b.
Tempelkan kategori
utama di papan atau kertas di dinding kelas.
c.
Mintalah peserta didik
untuk mencari temannya yang memiliki kertas/kartu yang berisi yang sama
untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya.
d.
Mintalah mereka untuk
mempresentasikannya.
4.
Kelebihan dan Kelemahan Card Sort
a.
Kelebihan
1)
Guru
mudah menguasai kelas
2)
Mudah
dilaksanakan
3)
Mudah
mengorganisir kelas
4)
Dapat
diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
5)
Mudah
menyiapkannya
6)
Guru
mudah menerangkan dengan baik
b. Kelemahan
Adanya kemungkinan terjadi
penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang
menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti
terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
Daftar
Pustaka
·
Sudjarwadi,
2003, “Ubah Wajah UGM dengan Jiwa Kepemimpinan”, Kedaulatan Rakyat, 5
Januari 2003, Yogyakarta.
·
Suparno,
Paul, 2003, Guru Demokratis di Era Reformasi, Grasindo, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar