a. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan
dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang
bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus
dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan
tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional. Dengan demikian
keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau
kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam
melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam
mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga
pengajar, yaitu:
1.
Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what
to teach)
2.
Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how
to teach)
Keterampilan
dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara membelajarkan siswa.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih
dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja,
tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional,
karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
b.
Macam-Macam Keterampilan dasar Mengajar
Keterampilan
dasar mengajar yang harus ada pada seorang tenaga pengajar atau pendidik dapat
dibedakan menjadi 8 jenis keterampilan. Keterampilan dasar mengajar tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Keterampilan Menjelaskan
a. Pengertian keterampilan menjelaskan
Keterampilan
menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang
diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga
mudah dipahami para peserta didik.
b. Prinsip-prinsip menjelaskan
·
Penjelasan
harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
·
Penjelasan
harus diselingi tanya jawab
·
Materi
penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
·
Penjelasan
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
·
Materi
penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
·
Dapat
menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan
dengan kehidupan
c. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
·
Bahasa
yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas,
·
Bahan
yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
·
Pokok-pokok
yang diterangkan harus disimpulkan
·
Dalam
menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
·
Adakan
pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan
2. Keterampilan Bertanya
a. Pengertian keterampilan bertanya
Bertanya
merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam
komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan
yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan
jawaban(respon) dari peserta didik.
b. Tujuan keterampilan bertanya :
·
Memotivasi
peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
·
Melatih
kemampuan mengutarakan pendapat
·
Merangsang
dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
·
Melatih
peserta didik berfikir divergen
·
Mencapai
tujuan belajar
c. Jenis-jenis pertanyaan
·
Pertanyaan
langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
·
Pertanyaan
umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
·
Pertanyaan
retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
·
Pertanyaan
faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
·
Pertanyaaan
yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik
atas pertanyaan peserta didik lain
·
Pertanyaan
memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam
pertanyaan itu sendiri
d. Prinsip-prinsip bertanya
·
Pertanyaan
hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta
didik
·
Pertanyaan
hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
·
Pertanyaan
didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
·
Pertanyaan
langsung sebaiknya diberikan secara random
·
Pertanyaan
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
·
Sebaiknya
hindari pertanyaan retorika atau leading question
e. Teknik-teknik dalam bertanya
·
Tekhnik
menunggu
·
Tekhnik
menguatkan kembali
·
Tekhnik
menuntun dan menggali
·
Tekhnik
mekacak
3. Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus
a. Pengertian keterampilan menggunakan variasi
Keterampilan
menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan guru dalam menggunakan
bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar
suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias
dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung
secara efektif.
b. Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar
mengajar :
·
menghilangkan
kejemuan dalam mengikuti proses belajar
·
mempertahankan
kondisi optimal belajar
·
meningkatkan
perhatian dan motivasi peserta didik
·
memudahkan
pencapaian tujuan pengajaran
c. Jenis-jenis variasi dalam mengajar
·
variasi
dalam penggunaan media
·
variasi
dalam gaya mengajar
·
variasi
dalam penggunaan metode
·
variasi
dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah
d. Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran
·
gunakan
variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat
·
perubahan
satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
·
penggunaan
variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik peserta
didik
4. Keterampilan Memberi Penguatan
a. Pengertian keterampilan memberi penguatan
Memberi penguatan atau
reincorcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku
yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di
saat yang lain.
b. Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
ü Menimbulkan perhatian peserta didik
ü Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
ü Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
ü Merangsang peserta didik berfikir yang baik
ü Mengembalikan dan mengubah sikap negatif peserta dalam
belajar ke arah perilaku yang mendukung belajar
c. Jenis-jenis penguatan
ü Penguatan Verbal
ü Penguatan Gestural
ü Penguatan dengan cara mendekatinya
ü Penguatan dengan cara sambutan
ü Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangka
ü Penguatan berupa tanda atau benda
d. Prinsip-prinsip penguatan
§ Dilakukan dengan hangat dan semangat
§ Memberikan kesan positif kepada peserta didik
§ Berdampak terhadap perilaku positif
§ Dapat bersifat pribadi atau kelompok
§ Hindari penggunaan respon negative
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Pengertian Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan
membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik
agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik harus
mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.
b. Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah :
§ Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik
terhadap pelajaran yang akan dibicarakan
§ Menyiapkan mental para peserta didik agar siap
memasuki persoalan yang akan dibicarakan
§ Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat
keberhasailan dalam pelajaran
§ Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya
yang akan dikerjakan
c. Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup
pelajaran
§ Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada
peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan
dan bahan yang akan disampaikan
§ Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran
serta dengan tugas-tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan
logis
§ Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok
pelajaran dengan menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui
oleh peserta didik.
6. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
a. Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan
Keterampilan
mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik
dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga
5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan
keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah
kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang
digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau
perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
b. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan
§ Keterampilan dalam pendekatan pribadi
§ Keterampilan dalam mengorganisasi
§ Keterampilan dalam membimbing belajar
§ Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
7. Keterampilan Mengelola Kelas
a. Pengertian keterampilan mengelola kelas
Keterampilan
mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan
suasana belajar mengajar yang optimal.
b. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
§ Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan
peserta didik memgembangkan kemampuannya secara optimal
§ Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran
disipilin yang dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
§ Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas,
sahingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan
dihindari
§ Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta
didik
§ Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang
memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional
dan intelektual peserta didik dalam kelas.
c. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
§ Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan
dalam perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
§ Kehangatan dan keantusiasan
§ Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar
mengajar
§ Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan
sajian yang menantang
§ Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik
agar memiliki disipin diri
§ Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan
menghindarkan konsentrasi pada hal negatif
e. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Keterampilan
yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara :
1. Memusatkan perhatian
2. Menunjukkan sikap tanggap
3. Menegur
4. Membagi perhatian
5. Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
6. Memberi penguatan
Keterampilan
megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan keterampilan
dengan cara :
1. Pengelolaan kelompok
2. Modifikasi tingkah laku
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah
f. Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan
keterampilan mengelola kelas :
§ Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
§ Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
§ Penyimpangan
§ Kesenyapan
§ Bertele-tele
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
a. Pengertian
Diskusi
kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama
kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau
kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran sangat penting sebagai
pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil :
ü Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
ü Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab
permasalahan
ü Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
ü Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman
dalam diskusi
c. Komponen keterampilan guru dalam megembangkan
pembimbingan kelompok kecil :
ü Memperjelas permasalahan
ü Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
ü Pemusatan perhatian
ü Menganalisa pandangan peserta didik
ü Meningkatkan urutan pikiran peserta didik
ü Menutup diskusi
d. Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi
kelompok kecil :
ü Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik
ü Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta
didik untuk memikirkan pemecahan masalah
ü Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik
tertentu
ü Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang
tidak ada kaitannya dengan topik pembicaraan
ü Membiarkan peserta didik tidak aktif
ü Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk
tindak lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar