A.
Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas
terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri asal katanya adalah ”kelola”,
ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan
adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris,
yaitu “management”, yang berarti ketata laksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.
Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto
adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan
kelas menurut Oemar Hamalik adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan
belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.
Pengelolaan kelas
adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan
pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas merupakan kegiatan
pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.
Dalam konteks yang
demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun
juga yang menerjunkan dirinya kedalam dunia pendidikan.
Sedangkan menurut
Sudirman N, dalam (dkk. 1991; 310), pengelolaan kelas adalah upaya
mendayagunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Hadari Nawawi, dengan
mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan
sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas
berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan
kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.
Pengelolaan kelas
merupakan hal yang berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih
berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku
peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran,
penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma
kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik)
dan fasilitas.
Pengelolaan Kelas
adalah berbagai kegiatan yang sengaja dilakukan olehguru dengan tujuan
meciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagaiterjadinya proses
belajar mengajar. Sedangkan untuk pengajaran adalah segala jenis kegiatan yang
dengan segaja kita lakukan dan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai
tujuan-tujuan khusus pengajaran.
Berdasarkan pendekatan
menurut Weber pengertian pengelolaan kelas diklasifikasikan kedalam dua
pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif.
B. Latar Belakang Pengelolaan Kelas
Guru memiliki
andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru
sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan
pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar
pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di
sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan
secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum
pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan
kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas.
Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan
suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan
guru dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang produktif.
Di kelas segala
aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya.
Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan
segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan
hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di
kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknya kelas dikelola dengan professional, dan
harus terus-menerus.
Djamaroh
menyebutkan ”Masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah
berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh
penulis professional dan pengajar adalah juga pengelolaan kelas”. Mengingat
tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan kelas, sedangkan
tidak ada satu pendekatan yang dikatakan paling baik. Sebagian besar guru
kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan masalah pengelolaan. Masalah
pengajaran harus diatasi dengan cara pengajaran dan masalah pengelolaan harus
diatasi dengan cara pengelolaan.
Pengelolaan
kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah
laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan
baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang
sehat dalam kelompok, sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu
kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap,
mental, dan emosional siswa.
C. Tujuan Pengelolaan Kelas
Pengelolaan
kelas yang dilakukan guru bukan hanya tanpa tujuan. Karena ada tujuan itulah
guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun kelelahan fisik maupun pikiran
dirasakan. Tujuan pengelolan kelas pada hakekatnya mengandung tujuan
pengajaran. Karena pengajaran merupakan salah satu faktor pendukung berhasil
tidaknya proses belajar mengajar dalam kelas. Secara umum tujuan pengelolaan
kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa
dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional dan sikap, serta apresiasi pada siswa.
Adapun
secara khusus, tujuan pengelolaan kelas adalah mengembangkan kemampuan siswa
dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh
hasil yang diharapkan.
Menurut Ahmad, tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut,
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa
untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot
belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan
sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas. Keempat, membina dan
membimbing sesuai dengan latar belakang
sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Menurut
Sudirman, pada hakekatnya terkandung dalam tujuan
pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa
belajar dan bekerja. Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan,
suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta
apresiasi pada siswa.
Menurut
Arikunto, berpendapat bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga
segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar