A.
Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan
kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu
mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas maksudnya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondosif bagi anak didik sehingga tercapai
tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.
Pengelolaan
kelas penting untuk diketahui oleh siapapun juga yang menunjukkan dirinya ke
dalam dunia pendidikan, maka penting untuk mengetahui pengertian pengelolaan
kelas. Pengelolaan kelas terbagi dua kata yaitu: pengelolaan dan kelas,
pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran an-. Istilah lain
pengelolaan adalah “menejemen” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan,
pengelolaan.
Sedangkan
“kelas” menurut Oemar Namanik adalah : suatu kelompok orang melakukan kegiatan
belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru, menurut Suharsimi Arikunto pengertian
umum “kelas” adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama.
B.
Pengertian Teknik Pengelolaan Kelas
Teknik-teknik
pengelolaan kelas dapat digolongkan ke dalam teknik preventif dan teknik
kuratif. Teknik preventif adalah teknik untuk mencegah timbulnya tingkah laku
siswa yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan teknik kuratif
adalah teknik untuk mengurangi tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan
kegiatan belajar mengajar.
Teknik-teknik
tersebut sekaligus merupakan komponen-komponen keterampilan mengelola kelas :
a.
Teknik Preventif
Yang
dapat digolongkan ke dalam teknik preventif adalah :
1. Sikap
terbuka.
2. Sikap
menerima dan menghargai.
3. Sikap
empati.
4. Sikap
demokratis.
5. Mengarahkan
siswa pada tujuan kelompok.
6. Menghasilkan
antara kelempok yang disepakati siswa.
7. Mengusahakan
siswa.
8. Memperjelas
komunikasi.
9. Menunjukkan
kehadiran.
b. Teknik Kuratif
Yang
dapat digolongkan ke dalam teknik kuratif :
1. Penguatan
negatif.
2. Penghapusan.
3. Hukuman.
4. Membicarakan.
5. Bersikap
masa bodoh terhadap pembelajaran.
6. Memberikan
tugas yang bernilai menunjukkan tongkah laku yang menguasai.
7. Memberikan
tugas yang memerlukan keberanian siswa menunjukkan tingkah laku menguasai.
8. Memberikan
tugas yang menuntut kekuatan fisik bagi siswa yang menunjukkan menguasai.
9. Tidak
menyalahkan siswa secara langsung menunjukkan segi-segi keberhasikan ( bagi
siswa yang menunjukkan tingkah laku ketidak mampuan.
10. Tidak
memberikan respon ekspresi wajah tetap bagi siswa yang menunjukkan tingkah laku
membalas mendendam.
11. Mendorong
partisipasi.
12. Memeratakan
partisipasi.
13. Mengurangi
ketegangan.
14. Mengatasi
pertentangan antar pribadi atau antar kelompak.
Daftar Pustaka
·
Rohani,
Ahmad. Pedoman
Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar