Selasa, 17 Juni 2014

Teknik Pengelolaan Kelas


A.    Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas maksudnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondosif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun juga yang menunjukkan dirinya ke dalam dunia pendidikan, maka penting untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas terbagi dua kata yaitu: pengelolaan dan kelas, pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran an-. Istilah lain pengelolaan adalah “menejemen” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.
Sedangkan “kelas” menurut Oemar Namanik adalah : suatu kelompok orang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru, menurut Suharsimi Arikunto pengertian umum “kelas” adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
B.     Pengertian Teknik Pengelolaan Kelas
Teknik-teknik pengelolaan kelas dapat digolongkan ke dalam teknik preventif dan teknik kuratif. Teknik preventif adalah teknik untuk mencegah timbulnya tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan teknik kuratif adalah teknik untuk mengurangi tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan kegiatan belajar mengajar.
Teknik-teknik tersebut sekaligus merupakan komponen-komponen keterampilan mengelola kelas :
a.       Teknik Preventif
Yang dapat digolongkan ke dalam teknik preventif adalah :
1.      Sikap terbuka.
2.      Sikap menerima dan menghargai.
3.      Sikap empati.
4.      Sikap demokratis.
5.      Mengarahkan siswa pada tujuan kelompok.
6.      Menghasilkan antara kelempok yang disepakati siswa.
7.      Mengusahakan siswa.
8.      Memperjelas komunikasi.
9.      Menunjukkan kehadiran.
b.      Teknik Kuratif
Yang dapat digolongkan ke dalam teknik kuratif :
1.      Penguatan negatif.
2.      Penghapusan.
3.      Hukuman.
4.      Membicarakan.
5.      Bersikap masa bodoh terhadap pembelajaran.
6.      Memberikan tugas yang bernilai menunjukkan tongkah laku yang menguasai.
7.      Memberikan tugas yang memerlukan keberanian siswa menunjukkan tingkah laku menguasai.
8.      Memberikan tugas yang menuntut kekuatan fisik bagi siswa yang menunjukkan menguasai.
9.      Tidak menyalahkan siswa secara langsung menunjukkan segi-segi keberhasikan ( bagi siswa yang menunjukkan tingkah laku ketidak mampuan.
10.  Tidak memberikan respon ekspresi wajah tetap bagi siswa yang menunjukkan tingkah laku membalas mendendam.
11.  Mendorong partisipasi.
12.  Memeratakan partisipasi.
13.  Mengurangi ketegangan.
14.  Mengatasi pertentangan antar pribadi atau antar kelompak.

Daftar Pustaka
·         Rohani, Ahmad. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar